Tata Krama di Jepang

1. Tidak memonopoli pembicaraan

Pengendalian diri merupakan etika dalam percakapan. Misalnya saat berbicara dengan orang asing  atau orang yang belum terlalu akrab, sebaiknya tidak memonopoli pembicaraan dan memberikan kesempatan pada orang lain untuk berbicara. Selain itu, juga dianjurkan untuk menjadi pendengar yang baik dan tidak memotong pembicaraan orang.

2. Memperkenalkan Diri

Dalam pertemuan formal (misalnya: bisnis) dengan orang Jepang, perkenalkanlah diri dengan sopan dan juga menggunakan keigo (Bahasa Jepang formal). Bisa dimulai dengan nama, universitas, jenjang studi, jurusan dan hal yang ingin dibicarakan. Jika untuk pertemuan bisnis, bisa menjelaskan tentang perusahaan dan jabatan yang dipegang serta bisnis yang ingin dibicarakan.

3. Memberi Salam Secara Langsung

Dalam budaya Jepang, jika ada pertemuan yang sifatnya formal atau penting, sebaiknya memberi salam secara langsung tanpa diwakilkan. Dengan demikian, lawan bicara akan lebih mengingatnya. Tips ini penting sewakmu menghadiri acara networking atau pekan karir.

4. Bertukar Kartu Bisnis

Saling bertukar kartu bisnis atau yang disebut “Meishi Koukan” dalam Bahasa Jepang merupakan hal sangat penting dalam etika bisnis di Jepang. Saat menerima kartu bisnis kita harus menerimanya dengan kedua tangan dan membalas memberikan kartu nama. Kita juga harus memberikan kartu nama tersebut dalam posisi yang mudah dibaca oleh si penerima, yaitu dengan posisi tulisan menghadap ke penerima.

5. Membungkuk

Berbeda dengan budaya barat, dimana jabat tangan adalah sapaan yang umum, orang Jepang tidak menyentuh orang yang tidak dikenalnya, sehingga jabat tangan tidaklah disarankan.

Membungkuk (atau dikenal dengan ‘ojigi’) merupakan hal formal yang umum di Jepang. Pria dan wanita melakukan ‘ojigi’ dengan cara berbeda: pria meletakkan tangan di samping paha sambil membungkuk, sementara wanita meletakkan tangan di atas paha sewaktu membungkuk.

Nah, ‘ojigi’ di Jepang ini banyak aturannya. Derajat membungkuk menunjukkan makna yang berbeda. Membungkuk 15 derajat itu artinya sekedar bertemu sapa. Misalnya bertemu kenalan di jalan, cukup membungkuk 15 derajat. Perlu diperhatikan, jangan lupa membalas ‘ojigi’, karena itu dianggap tidak sopan.

Jika di pertemuan formal, atau menyapa pelanggan, biasanya orang Jepang akan membungkuk 30 derajat. Jika untuk berterima kasih dan minta maaf, atau untuk tujuan yang lebih formal lagi, orang Jepang akan membungkuk 45 derajat.

6. Terimakasih dan minta maaf

Dalam percakapan bahasa Jepang, terimakasih dan minta maaf harus di ucapkan dengan tulus dan dibarengi dengan gerakan membungkuk. Untuk permintaan maaf, ada beberapa kosa kata yang digunakan yang digunakan dalam permintaan maaf. Kita pun harus hati- hati memilih kata tepat untuk digunakan.

Cr: hotcourses INDONESIA

Leave a Comment

Logo Serbaindo

Kantor:

Jl. Merdeka Utara Raya No. 1B/12, RT 01/14, Kel. Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Prov. Jawa Tengah, 50714


Email: halo@serbaindo.com

Ikuti Kami

Dapatkan Update Terbaru

Dapatkan TIPS belajar bahasa Jepang dan informasi terbaru magang ke Jepang.

Translate »